User Tools

Site Tools


sirah2:7-perjalanan-halimah-menyusui-rosul

Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

Both sides previous revisionPrevious revision
Next revision
Previous revision
sirah2:7-perjalanan-halimah-menyusui-rosul [2022/03/30 10:55] kisahadminsirah2:7-perjalanan-halimah-menyusui-rosul [2022/04/13 03:27] (current) kisahadmin
Line 1: Line 1:
 ====== Perjalanan Halimah Mengambil Rosul sebagai Putra Susuan ====== ====== Perjalanan Halimah Mengambil Rosul sebagai Putra Susuan ======
 +{{:sirah2:perjalanan-di-arab.jpg?600|}}
  
 Halimah As-Sa'diyah, suami dan anak yang disusuinya keluar dari negerinya bersama beberapa wanita dari Bani Sa'ad bin Bakar. Tujuan mereka adalah mencari anak yang bisa disusui. Halimah As-Sa'diyah, suami dan anak yang disusuinya keluar dari negerinya bersama beberapa wanita dari Bani Sa'ad bin Bakar. Tujuan mereka adalah mencari anak yang bisa disusui.
Line 17: Line 18:
 Suaminya menjawab,'Jangan lakukan itu.' Aku pun berkata,'Mudah-mudahan Allah memberkahi kita dengan mengambil anak itu'" Suaminya menjawab,'Jangan lakukan itu.' Aku pun berkata,'Mudah-mudahan Allah memberkahi kita dengan mengambil anak itu'"
  
-Halimah melanjutkan kisahnya,"Aku pergi menemui bayi itu dan aku siap membawanya. Tatkala menggendongnya seakan-akan aku tidak merasa repot karena mendapat beban yang lain.  
  
-Aku segera kembali menghampiri hewan tungganganku, dan tatkala puting susuku kusodorkan kepadanya, bayi itu bisa menyedot air susu sesukanya dan meminumnya hingga kenyang. Anak kandungku sendiri juga bisa menyedot air susu sepuasnya hingga kenyang, setelah itu keduanya tertidur pulas. Padahal, sebelum itu kami tidak pernah tidur sedikit pun karena mengurus bayi kami. 
- 
-Kemudian suamiku menghampiri untanya yang sudah tua, ternyata air susunya menjadi penuh, maka kami memerahnya. Suamiku bisa minum susu unta kami, begitu pula aku, hingga kami benar-benar kenyang. Malam itu adalah malam yang terasa paling indah bagi kami." 
- 
-Esok harinya suamiku berkata kepadaku. "Demi Allah, tahukah engkau wahai Halimah, engkau telah mengambil satu jiwa yang penuh berkah." Halimah As-Sa'diyah pun berkata,"Demi Allah, aku pun berharap yang demikian itu." 
- 
-Halimah As-Sa'diyah melanjutkan, "Kemudian kami bersiap-siap pergi dan aku menunggangi keledaiku. Semua bawaan kami kunaikkan bersamaku diatas punggungnya. Demi Allah, setelah kami menempuh perjalanan cukup jauh, tentulah keledai mereka (teman-temanku) tidak akan mampu membawa beban seperti yang aku bebankan diatas punggung keledaiku, sehingga teman-temanku berkata kepadaku,'Wahai putri Abu Dzu'aib, celaka engkau! Tunggulah kami! Bukankah ini keledaimu yang engkau bawa bersama kita kemarin?' Halimah As-Sa'diyah berkata, "Demi Allah, begitulah. ini adalah keledaiku kemarin." Mereka berkata,"Demi Allah, keledaimu kini bertambah perkasa."  
- 
-Kami pun tiba di tempat tinggal kami di daerah Bani Sa'ad bin Bakar. Aku tidak pernah melihat sebelumnya sepetak tanah milik kami yang lebih subur saat itu. Domba-domba kami menyongsong kedatangan kami dalam keadaan kenyang dan air susunya juga terisi penuh, sehingga kami bisa memerahnya dan meminumnya. Sementara setiap orang yang memerah air susu hewannya, sama sekali tidak mengeluarkan air susu walau setetes pun dan kelenjar susunya juga kempes, sehingga mereka berkata garang kepada penggembalanya, "Celakalah kalian! Lepaskanlah hewan gembalaan kalian seperti yang dilakukan oleh gembala putri Abu Dzu'aib." Namun domba-domba mereka pulang ke rumah tetap dalam keadaan lapar dan tidak ada setetes pun mengeluarkan air susu. Sementara domba-dombaku pulang dalam keadaan kenyang dan kelenjar susunya berisi penuh. Kami senantiasa mendapatkan tambahan berkah dan kebaikan dari Allah selama dua tahun menyusui anak susuan kami. Lalu kami menyapihnya. Dia tumbuh dengan baik, tidak seperti bayi-bayi yang lain. Bahkan sebelum usia dua tahun pun dia sudah tumbuh pesat. 
- 
-Kemudian kami membawanya kepada ibunya, meskipun kami masih berharap agar anak itu tetap berada di tengah-tengah kami, karena kami bisa merasakan berkahnya. Maka kami menyampaikan niat ini kepada ibunya. Aku berkata kepdanya,"Andaikan saja engkau sudi membiarkan anakmu ini tetap bersama kami hingga menjadi besar, karena aku kawatir dia terserang penyakit yang bisa menjalar di Mekkah." Kami terus-menerus merayu ibunya agar dia berkenan mengembalikan anak itu tinggal bersama kami. 
- 
-====== Hikmah ====== 
-Sangat banyak hikmah dari kisah ini 
-  - Tawakal kepada Allah menghasilkan berkah, ini terbukti dari Halimah yang hanya berharap kepada Allah dengan mengambil Rosul yang yatim untuk disusuinya. 
-  - Keberkahan tidak hanya untuk kita sendiri, tapi orang disekitar kita juga mendapatkan berkah tersebut, seperti putra Halimah dan suaminya. 
-  - Halimah menyusui Rosul hingga umur 2 tahun kemudian menyapihnya, itulah mengapa ibu bayi harus menyusui putranya selama 2 tahun. 
  
sirah2/7-perjalanan-halimah-menyusui-rosul.1648652112.txt.gz · Last modified: 2022/03/30 10:55 by kisahadmin