User Tools

Site Tools


sirah2:7-perjalanan-halimah-menyusui-rosul

This is an old revision of the document!


Perjalanan Halimah Mengambil Rosul sebagai Putra Susuan

Halimah As-Sa'diyah, suami dan anak yang disusuinya keluar dari negerinya bersama beberapa wanita dari Bani Sa'ad bin Bakar. Tujuan mereka adalah mencari anak yang bisa disusui.

Halimah berkata, “Waktu itu adalah masa paceklik, tidak banyak harta yang tersisa. Aku pergi naik keledai betina berwarna putih milik kami dan seekor unta yang sudah tua dan tidak bisa diambil air susunya lagi walau setetes.

Sepanjang malam kami tidak pernah tidur, karena harus meninabobokan bayi kami yang terus menerus menangis karena kelaparan. Air susuku tidak bisa diharapkan, sekalipun begitu kami tetap mengharapkan jalan keluar. Aku pergi sambil menunggang keledai betina milik kami dan hampir tidak pernah turun dari punggungnya, keledai itu pun makin lemah kondisinya.

Akhirnya kami serombongan tiba di Mekkah dan kami langsung mencari bayi yang bisa kami susui.

Setiap wanita dari rombongan kami yang ditawari Rosullah pasti menolaknya, setelah tahu bahwa beliau adalah anak yatim. Tidak mengherankan, karena kami memang mengharapkan imbalan yang cukup memadai dari bapak bayi yang hendak kami susui.

Kami semua berkata, 'Dia anak yatim.' Tidak ada pilihan bagi ibu dan kakek beliau, karena kami tidak menyukai keadaan seperti itu.

Setiap wanita dari rombongan kami sudah mendapatkan bayi yang disusuinya, kecuali aku sendiri. Tatkala kami sudah siap-siap untuk kembali, aku berkata kepada suamiku, 'Demi Allah, aku tidak ingin kembali bersama wanita teman-temanku tanpa membawa seorang bayi yang kususui. Demi Allah, aku benar-benar akan mendatangi anak yatim itu dan membawanya.'

Suaminya menjawab,'Jangan lakukan itu.' Aku pun berkata,'Mudah-mudahan Allah memberkahi kita dengan mengambil anak itu'”

Halimah melanjutkan kisahnya,“Aku pergi menemui bayi itu dan aku siap membawanya. TAtkala menggendongnya seakan-akan aku tidak merasa repot karena mendapat beban yang lain.

Aku segera kembali menghampiri hewan tungganganku, dan tatkala puting susuku kusodorkan kepadanya, bayi itu bisa menyedot air susu sesukanya dan meminumnya hingga kenyang. Anak kandungku sendiri juga bia menyedot air susu sepuasnya hingga kenyang, setelah itu keduanya tertidur pulas. Padahal, sebelum itu kami tidak pernah tidur sedikit pun karena mengurus bayi kami.

Kemudian suamiku menghampiri untanya yang sudah tua, ternyata air susunya menjadi penuh, maka kami memerahnya. Suamiku bisa minum susu unta kami, begitu pula aku, hingga kami benar-benar kenyang. Malam itu adalah malam yang terasa paling indah bagi kami.”

sirah2/7-perjalanan-halimah-menyusui-rosul.1648650115.txt.gz · Last modified: 2022/03/30 10:21 by kisahadmin